Selasa, 17 Agustus 2021

Tipe Alat Perlindungan Diri K3 - Daftar Perlengkapan, Peranan, Keterangan


Keselamatan dalam bekerja ialah satu hal yang paling harus selalu untuk jadi perhatian dan diutamakan oleh faksi perusahaan atau karyawan. Untuk jamin terlaksananya hal itu, K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja telah ditata dalam sebuah Undang-Undang Ketenagakerjaan. Tidak itu saja, perusahaan dan karyawan harus juga ketahui berkenaan keselamatan kerja sesuai standard yang berjalan dalam UU. Silahkan baca keterangan berkenaan perlengkapan K3 apa yang dibutuhkan dan peranan dan keterangan buat membuat perlindungan diri saat bekerja.


Mengenali Apa Itu Perlengkapan K3

Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang umum disebutkan dengan K3, sebuah usaha dan usaha buat menahan berlangsungnya satu risiko kecelakaan kerja, penyakit karena kerja, peledakan, kebakaran bahkan juga pencemaran lingkungan. Sedang, alat K3 sendiri mempunyai pemahaman yaitu sebuah alat yang mempunyai kekuatan membuat perlindungan diri seorang dari kekuatan kecelakaan atau kelengahan yang ada pada tempat kerja. Alat pelindung diri terbagi dalam kelengkapan atau keperluan yang wajib digunakan oleh karyawan project yang sesuai keadaan di lingkungan kerjanya. Bisa di cek daerah kamu, jual sepatu safety terdekat.


Di Indonesia sendiri sudah banyak undang-undang yang atur perlengkapan K3. Pada UU No.1 Tahun 1970, mengulas sekitar keselamatan kerja. Untuk UU No.23 Tahun 1992, mengulas berkenaan kesehatan beberapa karyawan. Dan yang paling akhir pada UU No.13 Tahun 2003, berisi sekitar ketenagakerjaan. Sebagai penjelasan dari ketentuan itu dikeluarkan lah Ketentuan Pemerintahan dan Keputusan Presiden berkaitan penyelenggaraan K3.


Kewajiban memakai alat perlindungan diri kesehatan atau perlengkapan K3, sudah diterangkan dalam Ketentuan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 berkenaan APD atau alat perlindungan diri. Ini ditujukan supaya perusahaan sediakan perlengkapan K3 yang sesuai SNI untuk beberapa pekerjanya. Dengan memberikan fasilitas karyawan dengan alat K3 yang tepat bisa menolong perusahaan untuk menuntaskan tugas secara cepat dan tentunya bisa menghindar beberapa hal jelek yang lain.


Tipe Alat Perlindungan Diri K3

Sesudah mengulas berkenaan pengertian K3 sampai undang-undang yang ikut atur keselamatan karyawan dengan singkat. Berikut penjelasan mengenai perlengkapan K3 dan fungsi-fungsinya.


Helm Pengaman

Helm pengaman atau topi perlindungan bermanfaat membuat perlindungan sisi kepala karyawan dari beragam paparan bahaya. Mirip contoh keruntuhan benda atau paparan saluran listrik. Saat memakai perlengkapan K3 satu ini, dianjurkan sesuai lingkar kepala karyawan supaya nyaman saat dipakai dan efisien membuat perlindungan.


Safety Helmet mempunyai 3 tipe berlainan berdasar peranan pelindungannya. Yang pertama ada tipe Helmet (G) dengan Type General yang bermanfaat membuat perlindungan kepala dari sebuah bentrokan atau peluang jatuhan benda dan kurangi paparan listrik yang mempunyai tegangan rendah sampai 2.200 Volt.


Untuk Helmet (E) dengan Type Electrical mempunyai peranan yang serupa dengan Type G, namun pada type ini bisa kurangi paparan listrik yang mempunyai tegangan tinggi sampai sekitaran 22.000 Volt. Sedang Type Conductive (C) cuman bisa membuat perlindungan dari bentrokan dan keruntuhan benda.


Kacamata Pengaman (Safety Glasses)

Alat K3 satu ini dipakai membuat perlindungan sisi mata dari bahaya peluang jatuhnya benda tajam, debu, partikel kecil, recikan bahan kimia dan kurangi cahaya yang silau. Kacamata pengaman ini mempunyai 2 tipe yang lain yaitu Safety Spectacles dan Safety Goggles.


Safety Spectacles mempunyai wujud sama dengan kacamata secara umum dan cuman bisa membuat perlindungan dari benda tajam, partikel kecil, debu dan cahaya. Umumnya dipakai saat proses pemangkasan dan menyolder suatu hal.sebuah hal. Sedang Safety Goggles, memiliki bentuk melekat pas dari muka dan biasanya digunakan oleh karyawan di mekanik mesin produksi. Agar terbebas dari recikan bahan kimia, uap, debu dan asap.


Masker

Perlengkapan K3 seterusnya yang harus dipakai buat jadi alat perlindungan diri kesehatan ialah masker. Sebagai perlindungan di bagian pernafasan seperti hidung dan mulut, menghindar paparan bahan beresiko seperti debu bahan kimia, asap solder dan berbau bahan kimia. Biasanya dibikin berbahan kain atau kertas. Saat bekerja, masker ini pas dipakai saat proses menyolder.


Respirator

Alat K3 ini mempunyai peranan yang nyaris serupa dengan masker. Namun respirator biasa dipakai di lingkungan kerja yang berpotensi bahaya tinggi. Sebagai contoh, di lingkungan kerja yang menekuni di lingkungan kimia, nuklir, gua dan lain-lainnya.


Perlindungan Muka

Face Shield sebagai elemen alat perlindungan diri yang penting, buat kurangi peluang jika muka akan terkena recikan larutan panas, guratan benda tajam, air, udara dan zat kimia yang beresiko. Biasanya, alat ini dipakai pada kegiatan atau proses pengelasan.


Penutup Telinga (Ear Muff)

Penutup atau Ear Muff ialah perlengkapan K3 yang umum digunakan untuk jaga dan membuat perlindungan organ pendengaran dari suara yang berfrekuensi tinggi. Ear Muff dapat kurangi frekwensi suara sampai 20dB sampai 30dB. Bagiannya yang terbagi dalam headband dan earcup, dibuat dari bantalan busa yang bisa membuat perlindungan semua sisi luar telinga.


Umumnya dipakai beberapa karyawan mekanik mesin dan generator. Tetapi, saat pemakaian alat ini dengan periode waktu yang lama sebaiknya untuk dijauhi karena dipandang bisa membuat bantalan mengeras.


Penyumbat Telinga (Ear Plug)

Saat memakai alat ini bisa menepis atau menghalangi suara berisik yang bisa menghancurkan organ dalam telinga. Intensif suara bisa menyusut 10dB sampai 15dB. Ada dua tipe ear socket, untuk tipe yang pertama bisa digunakan berkali-kali atau non disposable dan satunya kembali cuman bisa dipakai dalam sekali saja pakai atau disposable.


Untuk disposable ear socket dibuat dari kapas sedang non disposable ear socket dibikin berbahan intinya berbentuk plastik bikin atau karet. Perlengkapan K3 ini umumnya dipakai beberapa karyawan yang ruangan produksi yang mempunyai suara mesin tinggi.


Wearpack atau Coverall

Wearpack sebagai baju khusus yang dipakai beberapa karyawan di lingkungan kerja yang mempunyai resiko tinggi. Umumnya baju ini tutupi leher sampai mata kaki yang mana dapat amankan dan membuat perlindungan semua anggota badan. Bahan yang dipakai umumnya drill atau katun untuk karyawan yang tidak terkait langsung dengan api. Pada wearpack umumnya ada sebuah garis jelas yang bermanfaat untuk menghindar resiko tertabrak atau kelengahan manusia yang lain.


Rompi Safety

Perlengkapan K3 ini sebagai elemen alat perlindungan diri kesehatan untuk karyawan yang umumnya bekerja saat malam hari atau saat di lokasi kerjanya tidak mencukupi dalam soal pencahayaan. Rompi yang bagus umumnya dengan bahan poliester dan tentunya sanggup memantulkan sinar. Karena sudah dibuat khusus plus tambahan sebuah reflektor.


Sepatu Perlindungan (Safety Shoes)

Safety Shoes atau Sepatu Perlindungan ialah peralatan yang bermanfaat membuat perlindungan sisi kaki dari sebuah bahaya benda tajam, keruntuhan benda, larutan kimia bahkan juga saluran listrik. Sepatu tipe ini umumnya lebih bertahan lama hingga bisa dipakai dengan maksimal dalam tenggang saat yang panjang. Perlengkapan K3 satu ini ada yang dibuat supaya tahan selip, tahan listrik, tahan bahan kimia bahkan juga tahan panas, bisa disamakan dengan keperluan.


Sepatu Karet atau Boots

Saat bekerja pada tempat konstruksi dan tidak memakai sepatu yang sama sesuai karena itu sisi kaki bisa cedera secara mudah akibatnya karena benda tajam yang berada di tanah. Oleh karenanya, memakai sepatu boots bisa membuat perlindungan sisi kaki Anda dari bahaya tusukan benda yang tajam, beberapa bahan kimia yang beresiko, cairan panas dan yang lain.


Sarung Tangan (Safety Gloves)

Perlengkapan K3 ini berperan membuat perlindungan tangan supaya tidak berkontak langsung berbahan kimia dan cedera karena bersinggungan dengan benda tajam. Ada 4 tipe sarung tangan yang umum dipakai dalam bekerja. Untuk Cotton Gloves dan Leather Gloves bermanfaat membuat perlindungan tangan dari irisan, tergesek dan cedera enteng.


Rubber Gloves atau sarung tangan karet bermanfaat membuat perlindungan tangan agar tidak berkontak langsung berbahan kimia. Dan yang paling akhir ada Electrical Gloves yang mana berperan membuat perlindungan tangan dari arus listrik yang mempunyai tegangan rendah sampai tinggi.


Rain Coat

Jas hujan berperan membuat perlindungan dan jaga diri dari satu recikan air, saat karyawan harus ada di bawah hujan atau harus membersihkan perlengkapan dengan kemampuan air yang besar. Beberapa jas hujan dibuat khusus supaya tidak cuman bisa tahan pada air tapi juga tahan pada panas dan api.


Pelampung (Safety Life Vest)

Perlengkapan K3 ini sebagai alat pengaman diri, jika jatuh ke air tidak langsung terbenam. Umumnya pelampung ini dipakai khusus pada beberapa proyek besar. Sama dalam pembikinan jembatan yang panjang, pelabuhan, bendungan, dermaga dan lain-lainnya.


Sabuk Pengaman (Safety Belt)

Safety Belt dipakai sebagai alat perlindungan diri seorang supir dan perlindungan untuk penumpang di kendaraan project pengangkut material. Alat K3 ini bermanfaat untuk menahan berlangsungnya satu hal, seperti bentrokan di antara manusia dengan kendaraan jika terjadi satu kecelakaan.


Bodi Harness

Bodi Harness sebagai peralatan yang berperan untuk lakukan tugas di atas ketinggian. Alat ini bisa menghindar peluang jika badan akan jatuh. Digunakan di semua badan dan ada tambatan atau pengaman yang berada di bagian dadanya.


Safety APAR

Selainnya perlindungan diri ada pula alat yang bermanfaat sebagai alat pelindung diri, untuk keselamatan dari ada bahaya kebakaran di lokasi project. Alat Pemadam Api Enteng atau APAR sebagai alat yang bisa mengontrol api atau mematikan api dalam rasio yang enteng. Umumnya berupa tabung berisi bahan pemadam api bertekanan tinggi.


Detektor

Detektor sebagai perlengkapan K3 yang berperan sebagai pendeteksi dari beragam kekuatan kecelakaan yang ada. Alat ini bisa mengetahui timbulnya gas karbon monoksida, asap yang memacu munculnya api, suhu dari arus listrik bahkan juga mengetahui kendala.


Sirene

Sirene umumnya digabungkan dengan alat detektor. Alat ini berperan supaya beberapa orang pada tempat kerja bisa ketahui dari hasil detektor dengan suara yang dibuatnya. Sebagai contoh, sirene kebakaran yang aktif jika detektor mengetahui asap atau gas yang ada disekitaran tempat kerja.


Relief Sistem

Relief Sistem sebuah perlengkapan K3 yang mana berperan untuk menjaga dan jaga keadaan tempat kerja supaya masih tetap nyaman dan tentunya aman. Sebagai contoh, sebuah bak yang memiliki penekanan lebih karena itu alat ini bisa terbuka secara automatis, ini membuat tekanannya akan selalu terlindungi pada keadaan yang aman.


Perlindungan Fisik (Physical Guard)

Alat keselamatan kerja ini bermanfaat untuk menahan karyawan lakukan adu fisik langsung dengan energi atau bahan yang beresiko. Misalnya, pada alat rockwool yang terpasang di pipa bisa menahan karyawan untuk contact langsung dengan energi panas yang dibuat.


Alat Penyelamat

Perlengkapan K3 paling akhir yang pasti harus berada di tempat kerja atau project, yaitu kotak penyelamat P3K. Alat ini dipakai jika ada satu kecelakaan dan bisa berperan untuk kurangi merasa sakit atau imbas yang diakibatkan dari satu kecelakaan kerja.


Itu keterangan ringkas berkenaan perlengkapan K3 dan beberapa jenisnya. Baiknya pada tempat kerja harus sediakan alat perlindungan diri kesehatan yang sesuai standard. Sama seperti yang dicatat oleh Menakertrans, menjelaskan jika karyawan bisa mengatakan berkeberatan bila di tempat kerjanya tidak disiapkan alat K3 yang ideal.

Selasa, 03 Agustus 2021

Makna Dan Arti Simbol K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah instrument yang memproteksi karyawan, perusahaan, lingkungan hidup, dan warga yang ada sekitaran dari bahaya karena kecelakaan kerja. Pelindungan itu sebagai hak asasi yang harus dipenuhi dengan tempat kerja atau perusahaan yang berkaitan. K3 mempunyai tujuan menahan, kurangi, bahkan juga meminimalkan risiko kecelakaan kerja.

sepatu safety wajib di gunakan saat sedang bekerja diluar ruangan.

Kesehatan kerja ialah spesialis dalam pengetahuan kesehatan/kedokteran dan praktiknya yang mempunyai tujuan, supaya karyawan/warga karyawan dan mendapat derajat kesehatan yang setingginya, baik fisik, atau psikis, atau sosial, dengan beberapa usaha protektif dan kuratif, pada beberapa penyakit dan beberapa gangguan kesehatan yang disebabkan beberapa faktor tugas dan lingkungan kerja, dan pada beberapa penyakit umum.


Kesehatan kerja mempunyai karakter seperti berikut :


a.Targetnya ialah manusia

b. Memiliki sifat klinis.


Pemahaman sehat selalu dilukiskan sebagai satu keadaan fisik, psikis dan sosial seorang yang bukan saja bebas dari penyakit atau masalah kesehatan tetapi memberikan kekuatan untuk berhubungan dengan lingkungan dan kerjanya. Sehat dalam tubuh sangat jadi sebuah keinginan untuk semua makhluk hidup, tidak kecuali beberapa karyawan. Sehat ialah hak dari tiap karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan/tempat kerja.


Keselamatan kerja ialah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan proses pemrosesannya, dasar tempat kerja dan lingkungannya dan beberapa cara lakukan tugas.


Keselamatan kerja mempunyai karakter seperti berikut :


a.Targetnya ialah lingkungan kerja

b.Memiliki sifat tehnik.


Sesudah ketahui apakah itu kesehatan kerja dan keselamatan kerja, tidak ada kelirunya kita ketahui simbol/simbol sebagai makna keselamatan dan kesehatan di dalam tempat kerja.


Simbol K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Dan Makna dan Artinya tercantum pada ketentuan Keputusan Menteri Tenaga kerja (Kepmenaker) mengenai Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Berikut keterangan berkenaan makna dan arti simbol K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) itu :


Wujud pada simbol K3: palang yang dilingkari roda bergigi sebelas warna hijau di atas warna dasar putih.


Simbol K3


Makna dan Arti dari simbol/simbol K3 :


Palang : Bebas dari kecelakaan dan penyakit karena kerja (PAK).

Roda Gigi : Bekerja dengan kesegaran rohani dan jasmani.

Warna Putih : Bersih dan suci.

Warna Hijau : Selamat, Sehat dan Sejahtera.

Sebelas gerigi roda : Sebelas bab dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 mengenai Keselamatan Kerja.


Pada umumnya simbol K3 atau simbol (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) bisa terpasang pada seragam kerja atau APD (helm keselamatan) sebagai bentuk loyalitas sebuah Perusahaan pada implementasi K3 di dalam tempat kerja. Disamping itu simbol atau simbol K3 biasa terpasang pada beberapa dokumen K3, poster, rambu-rambu atau papan nama pada Perusahaan sebagai sisi dari loyalitas Perusahaan pada K3 di lingkungan tempat kerja. Karena ada K3 diharap keselamatan dan kesehatan beberapa karyawan masih tetap jadi perioritas khusus di dalam bekerja.

Senin, 02 Agustus 2021

Kategorisasi Api (Dalam Istilah Tipe-Jenis Kebakaran)


Dalam artikel mengenai APAR disebut beberapa jenis bahan pemadam yang terdapat didalamnya. Di artikel berikut kita akan pelajari mengenai kategorisasi api dalam kebakaran. Dengan begitu kita dapat tentukan tipe APAR yang mana seharusnya kita pakai. sepatu safety wajib di gunakan saat sedang bekerja diluar ruangan.


Api ialah reaksi kimia berantai yang mengikutsertakan proses oksidasi (kebakaran) yang cepat sekali. Dibutuhkan tiga komponen untuk memacu api, yakni ; ada bahan bakar, oksigen (O2),dan panas. Reaksi berantai api akan terjadi jika ke-3 komponen ini datang pada keadaan dan pembagian yang akurat.


Untuk menahan atau mematikan kebakaran, cukup hanya memutuskan salah satunya mata rantai reaksi api (ELIDE FIRE) dengan memakai APAR. Langkah ini membuat penghambat di antara oksigen dan sumber bahan bakar.


Serbuk kimia kering (Dry chemical) ialah bahan pemadam yang paling fleksibel dan banyak diterapkan untuk mematikan kelas api A, B, dan C yang disebut 98% kategorisasi kebakaran yang muncul secara umum.


KLASIFIKASI API DALAM KEBAKARAN


1. API KEBAKARAN KELAS "A"

Api kelas "A" - "API BIASA" ialah tipe yang umum pada kasus kebakaran. Api ini terjadi akibatnya karena benda padat yang terbakar, misalkan kayu, kain, karet, plastik dll.


Di saat pada keadaan terbakar, bahan tipe kategorisasi "A" ini terus akan bereaksi alami pembakaran dan terus akan berpijar sepanjang tiga elemen dari fire triangle (panas, bahan bakar, oksigen) ada. Untuk mematikan api tipe ini bisa memakai APAR berbahan dry chemicals atau CO2.


2. API KEBAKARAN KELAS "B"

Kategorisasi kebakaran kelas "B" disebabkan karena zat cair yang memiliki sifat gampang terbakar atau bahan bakar gas. Api tipe ini ikuti skema fire triangle (ada panas, bahan bakar, oksigen). Pemakaian APAR yang memiliki kandungan material dasar air tidak dibolehkan untuk mematikan api tipe ini, karena bisa menebarkan bahan bakar hingga api secara automatis akan turut menebar dan membakar ke tempat lain.


Langkah yang paling efisien untuk mematikan kebakaran tipe "B" ini dengan memakai APAR yang tidak memakai air sebagai bahan pemadamnya, yakni APAR berbahan dry chemicals.


3. API KEBAKARAN KELAS "C"

Api kelas "C" - yakni api yang disebabkan karena kebakaran karena berlangsungnya korsleting listrik. Pada kasus ini jaringan listrik yang alami korsleting memercikkan bunga api yang menyulut beberapa benda disekelilingnya hingga mengakibatkan berlangsungnya kebakaran.

Jalinan arus pendek (korsleting) bisa disebabkan karena beragam jenis hal, seperti pemakaian beban listrik yang berlebihan, pemakaian kabel listrik yang tidak sesuai dengan spesifikasi, dan akibatnya karena perlengkapan electronic yang alami korsleting.

Kebakaran kelas "C" ini menjadi sangat beresiko di proses pemadamannya, karena harus memakai APAR / bahan pemadam api yang tepat. Jika proses pemadaman memakai air atau bahan pemadam yang memiliki sifat konduktor, karena itu bisa mengakibatkan arus listrik mengucur lewat air ke badan pemadam kebakaran, selanjutnya ke bumi.

Pada kasus kebakaran yang terhitung dalam kelompok kelas "C" ini sudah telah mengakibatkan banyak kematian, banyak petugas pemadam kebakaran / pemakai APAR yang tidak mengetahui pemicu berlangsungnya kebakaran itu, hingga tersengat arus listrik. Pada kategorisasi api tipe ini pemadaman dilaksanakan dengan memakai bahan Karbon dioksida (CO2), Dry chemicals, atau HCFC.

Bila pada keadaan genting, baking soda dapat dipakai untuk mematikan kebakaran seperti tipe "C" ini.


4. API KEBAKARAN KELAS "D"

Api kelas "D" - yakni api yang disebabkan karena kebakaran karena benda logam yang menetes/terbakar. Pada kasus kebakaran ini memerlukan pemadam kebakaran kelas berat yang cuman dapat disiapkan oleh pasukan pemadam kebakaran. Ini karena kategorisasi api "D" sebagai kelas kebakaran dengan kekuatan membakar yang kuat, dan memerlukan zat pemadaman yang kuat juga.


5. API KEBAKARAN KELAS "K"

Api kelas "K" - yakni api yang disebabkan karena kebakaran dari tugas dapur. Pada kasus ini, pemanasan yang berlebihan/akibatnya karena keteledoran manusia mengakibatkan terbakarnya minyak dan bahan masakan lain yangmengandung minyak, hingga bisa berefek menyebar pada perlengkapan di tempat dapur.


Pada kategorisasi kelas "K" ini berlainan dengan kelas "B", karena kekuatan bakar lebih rendah dari kelas "B", tetapi tetap mempunyai potensi mengakibatkan berlangsungnya kebakaran. Pakai APAR dengan bahan dry chemicals untuk kebakaran kelas ini.


Dengan mengenali beberapa jenis api kebakaran ini, mudah-mudahan menjadi tutorial untuk Anda saat sebelum tentukan APAR yang tepat.


Pilih APAR secara benar, supaya aman di saat lakukan proses pemadaman api