Latest Posts

Selasa, 17 Agustus 2021

Tipe Alat Perlindungan Diri K3 - Daftar Perlengkapan, Peranan, Keterangan


Keselamatan dalam bekerja ialah satu hal yang paling harus selalu untuk jadi perhatian dan diutamakan oleh faksi perusahaan atau karyawan. Untuk jamin terlaksananya hal itu, K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja telah ditata dalam sebuah Undang-Undang Ketenagakerjaan. Tidak itu saja, perusahaan dan karyawan harus juga ketahui berkenaan keselamatan kerja sesuai standard yang berjalan dalam UU. Silahkan baca keterangan berkenaan perlengkapan K3 apa yang dibutuhkan dan peranan dan keterangan buat membuat perlindungan diri saat bekerja.


Mengenali Apa Itu Perlengkapan K3

Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang umum disebutkan dengan K3, sebuah usaha dan usaha buat menahan berlangsungnya satu risiko kecelakaan kerja, penyakit karena kerja, peledakan, kebakaran bahkan juga pencemaran lingkungan. Sedang, alat K3 sendiri mempunyai pemahaman yaitu sebuah alat yang mempunyai kekuatan membuat perlindungan diri seorang dari kekuatan kecelakaan atau kelengahan yang ada pada tempat kerja. Alat pelindung diri terbagi dalam kelengkapan atau keperluan yang wajib digunakan oleh karyawan project yang sesuai keadaan di lingkungan kerjanya. Bisa di cek daerah kamu, jual sepatu safety terdekat.


Di Indonesia sendiri sudah banyak undang-undang yang atur perlengkapan K3. Pada UU No.1 Tahun 1970, mengulas sekitar keselamatan kerja. Untuk UU No.23 Tahun 1992, mengulas berkenaan kesehatan beberapa karyawan. Dan yang paling akhir pada UU No.13 Tahun 2003, berisi sekitar ketenagakerjaan. Sebagai penjelasan dari ketentuan itu dikeluarkan lah Ketentuan Pemerintahan dan Keputusan Presiden berkaitan penyelenggaraan K3.


Kewajiban memakai alat perlindungan diri kesehatan atau perlengkapan K3, sudah diterangkan dalam Ketentuan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 berkenaan APD atau alat perlindungan diri. Ini ditujukan supaya perusahaan sediakan perlengkapan K3 yang sesuai SNI untuk beberapa pekerjanya. Dengan memberikan fasilitas karyawan dengan alat K3 yang tepat bisa menolong perusahaan untuk menuntaskan tugas secara cepat dan tentunya bisa menghindar beberapa hal jelek yang lain.


Tipe Alat Perlindungan Diri K3

Sesudah mengulas berkenaan pengertian K3 sampai undang-undang yang ikut atur keselamatan karyawan dengan singkat. Berikut penjelasan mengenai perlengkapan K3 dan fungsi-fungsinya.


Helm Pengaman

Helm pengaman atau topi perlindungan bermanfaat membuat perlindungan sisi kepala karyawan dari beragam paparan bahaya. Mirip contoh keruntuhan benda atau paparan saluran listrik. Saat memakai perlengkapan K3 satu ini, dianjurkan sesuai lingkar kepala karyawan supaya nyaman saat dipakai dan efisien membuat perlindungan.


Safety Helmet mempunyai 3 tipe berlainan berdasar peranan pelindungannya. Yang pertama ada tipe Helmet (G) dengan Type General yang bermanfaat membuat perlindungan kepala dari sebuah bentrokan atau peluang jatuhan benda dan kurangi paparan listrik yang mempunyai tegangan rendah sampai 2.200 Volt.


Untuk Helmet (E) dengan Type Electrical mempunyai peranan yang serupa dengan Type G, namun pada type ini bisa kurangi paparan listrik yang mempunyai tegangan tinggi sampai sekitaran 22.000 Volt. Sedang Type Conductive (C) cuman bisa membuat perlindungan dari bentrokan dan keruntuhan benda.


Kacamata Pengaman (Safety Glasses)

Alat K3 satu ini dipakai membuat perlindungan sisi mata dari bahaya peluang jatuhnya benda tajam, debu, partikel kecil, recikan bahan kimia dan kurangi cahaya yang silau. Kacamata pengaman ini mempunyai 2 tipe yang lain yaitu Safety Spectacles dan Safety Goggles.


Safety Spectacles mempunyai wujud sama dengan kacamata secara umum dan cuman bisa membuat perlindungan dari benda tajam, partikel kecil, debu dan cahaya. Umumnya dipakai saat proses pemangkasan dan menyolder suatu hal.sebuah hal. Sedang Safety Goggles, memiliki bentuk melekat pas dari muka dan biasanya digunakan oleh karyawan di mekanik mesin produksi. Agar terbebas dari recikan bahan kimia, uap, debu dan asap.


Masker

Perlengkapan K3 seterusnya yang harus dipakai buat jadi alat perlindungan diri kesehatan ialah masker. Sebagai perlindungan di bagian pernafasan seperti hidung dan mulut, menghindar paparan bahan beresiko seperti debu bahan kimia, asap solder dan berbau bahan kimia. Biasanya dibikin berbahan kain atau kertas. Saat bekerja, masker ini pas dipakai saat proses menyolder.


Respirator

Alat K3 ini mempunyai peranan yang nyaris serupa dengan masker. Namun respirator biasa dipakai di lingkungan kerja yang berpotensi bahaya tinggi. Sebagai contoh, di lingkungan kerja yang menekuni di lingkungan kimia, nuklir, gua dan lain-lainnya.


Perlindungan Muka

Face Shield sebagai elemen alat perlindungan diri yang penting, buat kurangi peluang jika muka akan terkena recikan larutan panas, guratan benda tajam, air, udara dan zat kimia yang beresiko. Biasanya, alat ini dipakai pada kegiatan atau proses pengelasan.


Penutup Telinga (Ear Muff)

Penutup atau Ear Muff ialah perlengkapan K3 yang umum digunakan untuk jaga dan membuat perlindungan organ pendengaran dari suara yang berfrekuensi tinggi. Ear Muff dapat kurangi frekwensi suara sampai 20dB sampai 30dB. Bagiannya yang terbagi dalam headband dan earcup, dibuat dari bantalan busa yang bisa membuat perlindungan semua sisi luar telinga.


Umumnya dipakai beberapa karyawan mekanik mesin dan generator. Tetapi, saat pemakaian alat ini dengan periode waktu yang lama sebaiknya untuk dijauhi karena dipandang bisa membuat bantalan mengeras.


Penyumbat Telinga (Ear Plug)

Saat memakai alat ini bisa menepis atau menghalangi suara berisik yang bisa menghancurkan organ dalam telinga. Intensif suara bisa menyusut 10dB sampai 15dB. Ada dua tipe ear socket, untuk tipe yang pertama bisa digunakan berkali-kali atau non disposable dan satunya kembali cuman bisa dipakai dalam sekali saja pakai atau disposable.


Untuk disposable ear socket dibuat dari kapas sedang non disposable ear socket dibikin berbahan intinya berbentuk plastik bikin atau karet. Perlengkapan K3 ini umumnya dipakai beberapa karyawan yang ruangan produksi yang mempunyai suara mesin tinggi.


Wearpack atau Coverall

Wearpack sebagai baju khusus yang dipakai beberapa karyawan di lingkungan kerja yang mempunyai resiko tinggi. Umumnya baju ini tutupi leher sampai mata kaki yang mana dapat amankan dan membuat perlindungan semua anggota badan. Bahan yang dipakai umumnya drill atau katun untuk karyawan yang tidak terkait langsung dengan api. Pada wearpack umumnya ada sebuah garis jelas yang bermanfaat untuk menghindar resiko tertabrak atau kelengahan manusia yang lain.


Rompi Safety

Perlengkapan K3 ini sebagai elemen alat perlindungan diri kesehatan untuk karyawan yang umumnya bekerja saat malam hari atau saat di lokasi kerjanya tidak mencukupi dalam soal pencahayaan. Rompi yang bagus umumnya dengan bahan poliester dan tentunya sanggup memantulkan sinar. Karena sudah dibuat khusus plus tambahan sebuah reflektor.


Sepatu Perlindungan (Safety Shoes)

Safety Shoes atau Sepatu Perlindungan ialah peralatan yang bermanfaat membuat perlindungan sisi kaki dari sebuah bahaya benda tajam, keruntuhan benda, larutan kimia bahkan juga saluran listrik. Sepatu tipe ini umumnya lebih bertahan lama hingga bisa dipakai dengan maksimal dalam tenggang saat yang panjang. Perlengkapan K3 satu ini ada yang dibuat supaya tahan selip, tahan listrik, tahan bahan kimia bahkan juga tahan panas, bisa disamakan dengan keperluan.


Sepatu Karet atau Boots

Saat bekerja pada tempat konstruksi dan tidak memakai sepatu yang sama sesuai karena itu sisi kaki bisa cedera secara mudah akibatnya karena benda tajam yang berada di tanah. Oleh karenanya, memakai sepatu boots bisa membuat perlindungan sisi kaki Anda dari bahaya tusukan benda yang tajam, beberapa bahan kimia yang beresiko, cairan panas dan yang lain.


Sarung Tangan (Safety Gloves)

Perlengkapan K3 ini berperan membuat perlindungan tangan supaya tidak berkontak langsung berbahan kimia dan cedera karena bersinggungan dengan benda tajam. Ada 4 tipe sarung tangan yang umum dipakai dalam bekerja. Untuk Cotton Gloves dan Leather Gloves bermanfaat membuat perlindungan tangan dari irisan, tergesek dan cedera enteng.


Rubber Gloves atau sarung tangan karet bermanfaat membuat perlindungan tangan agar tidak berkontak langsung berbahan kimia. Dan yang paling akhir ada Electrical Gloves yang mana berperan membuat perlindungan tangan dari arus listrik yang mempunyai tegangan rendah sampai tinggi.


Rain Coat

Jas hujan berperan membuat perlindungan dan jaga diri dari satu recikan air, saat karyawan harus ada di bawah hujan atau harus membersihkan perlengkapan dengan kemampuan air yang besar. Beberapa jas hujan dibuat khusus supaya tidak cuman bisa tahan pada air tapi juga tahan pada panas dan api.


Pelampung (Safety Life Vest)

Perlengkapan K3 ini sebagai alat pengaman diri, jika jatuh ke air tidak langsung terbenam. Umumnya pelampung ini dipakai khusus pada beberapa proyek besar. Sama dalam pembikinan jembatan yang panjang, pelabuhan, bendungan, dermaga dan lain-lainnya.


Sabuk Pengaman (Safety Belt)

Safety Belt dipakai sebagai alat perlindungan diri seorang supir dan perlindungan untuk penumpang di kendaraan project pengangkut material. Alat K3 ini bermanfaat untuk menahan berlangsungnya satu hal, seperti bentrokan di antara manusia dengan kendaraan jika terjadi satu kecelakaan.


Bodi Harness

Bodi Harness sebagai peralatan yang berperan untuk lakukan tugas di atas ketinggian. Alat ini bisa menghindar peluang jika badan akan jatuh. Digunakan di semua badan dan ada tambatan atau pengaman yang berada di bagian dadanya.


Safety APAR

Selainnya perlindungan diri ada pula alat yang bermanfaat sebagai alat pelindung diri, untuk keselamatan dari ada bahaya kebakaran di lokasi project. Alat Pemadam Api Enteng atau APAR sebagai alat yang bisa mengontrol api atau mematikan api dalam rasio yang enteng. Umumnya berupa tabung berisi bahan pemadam api bertekanan tinggi.


Detektor

Detektor sebagai perlengkapan K3 yang berperan sebagai pendeteksi dari beragam kekuatan kecelakaan yang ada. Alat ini bisa mengetahui timbulnya gas karbon monoksida, asap yang memacu munculnya api, suhu dari arus listrik bahkan juga mengetahui kendala.


Sirene

Sirene umumnya digabungkan dengan alat detektor. Alat ini berperan supaya beberapa orang pada tempat kerja bisa ketahui dari hasil detektor dengan suara yang dibuatnya. Sebagai contoh, sirene kebakaran yang aktif jika detektor mengetahui asap atau gas yang ada disekitaran tempat kerja.


Relief Sistem

Relief Sistem sebuah perlengkapan K3 yang mana berperan untuk menjaga dan jaga keadaan tempat kerja supaya masih tetap nyaman dan tentunya aman. Sebagai contoh, sebuah bak yang memiliki penekanan lebih karena itu alat ini bisa terbuka secara automatis, ini membuat tekanannya akan selalu terlindungi pada keadaan yang aman.


Perlindungan Fisik (Physical Guard)

Alat keselamatan kerja ini bermanfaat untuk menahan karyawan lakukan adu fisik langsung dengan energi atau bahan yang beresiko. Misalnya, pada alat rockwool yang terpasang di pipa bisa menahan karyawan untuk contact langsung dengan energi panas yang dibuat.


Alat Penyelamat

Perlengkapan K3 paling akhir yang pasti harus berada di tempat kerja atau project, yaitu kotak penyelamat P3K. Alat ini dipakai jika ada satu kecelakaan dan bisa berperan untuk kurangi merasa sakit atau imbas yang diakibatkan dari satu kecelakaan kerja.


Itu keterangan ringkas berkenaan perlengkapan K3 dan beberapa jenisnya. Baiknya pada tempat kerja harus sediakan alat perlindungan diri kesehatan yang sesuai standard. Sama seperti yang dicatat oleh Menakertrans, menjelaskan jika karyawan bisa mengatakan berkeberatan bila di tempat kerjanya tidak disiapkan alat K3 yang ideal.

Selasa, 03 Agustus 2021

Makna Dan Arti Simbol K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah instrument yang memproteksi karyawan, perusahaan, lingkungan hidup, dan warga yang ada sekitaran dari bahaya karena kecelakaan kerja. Pelindungan itu sebagai hak asasi yang harus dipenuhi dengan tempat kerja atau perusahaan yang berkaitan. K3 mempunyai tujuan menahan, kurangi, bahkan juga meminimalkan risiko kecelakaan kerja.

sepatu safety wajib di gunakan saat sedang bekerja diluar ruangan.

Kesehatan kerja ialah spesialis dalam pengetahuan kesehatan/kedokteran dan praktiknya yang mempunyai tujuan, supaya karyawan/warga karyawan dan mendapat derajat kesehatan yang setingginya, baik fisik, atau psikis, atau sosial, dengan beberapa usaha protektif dan kuratif, pada beberapa penyakit dan beberapa gangguan kesehatan yang disebabkan beberapa faktor tugas dan lingkungan kerja, dan pada beberapa penyakit umum.


Kesehatan kerja mempunyai karakter seperti berikut :


a.Targetnya ialah manusia

b. Memiliki sifat klinis.


Pemahaman sehat selalu dilukiskan sebagai satu keadaan fisik, psikis dan sosial seorang yang bukan saja bebas dari penyakit atau masalah kesehatan tetapi memberikan kekuatan untuk berhubungan dengan lingkungan dan kerjanya. Sehat dalam tubuh sangat jadi sebuah keinginan untuk semua makhluk hidup, tidak kecuali beberapa karyawan. Sehat ialah hak dari tiap karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan/tempat kerja.


Keselamatan kerja ialah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan proses pemrosesannya, dasar tempat kerja dan lingkungannya dan beberapa cara lakukan tugas.


Keselamatan kerja mempunyai karakter seperti berikut :


a.Targetnya ialah lingkungan kerja

b.Memiliki sifat tehnik.


Sesudah ketahui apakah itu kesehatan kerja dan keselamatan kerja, tidak ada kelirunya kita ketahui simbol/simbol sebagai makna keselamatan dan kesehatan di dalam tempat kerja.


Simbol K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Dan Makna dan Artinya tercantum pada ketentuan Keputusan Menteri Tenaga kerja (Kepmenaker) mengenai Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Berikut keterangan berkenaan makna dan arti simbol K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) itu :


Wujud pada simbol K3: palang yang dilingkari roda bergigi sebelas warna hijau di atas warna dasar putih.


Simbol K3


Makna dan Arti dari simbol/simbol K3 :


Palang : Bebas dari kecelakaan dan penyakit karena kerja (PAK).

Roda Gigi : Bekerja dengan kesegaran rohani dan jasmani.

Warna Putih : Bersih dan suci.

Warna Hijau : Selamat, Sehat dan Sejahtera.

Sebelas gerigi roda : Sebelas bab dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 mengenai Keselamatan Kerja.


Pada umumnya simbol K3 atau simbol (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) bisa terpasang pada seragam kerja atau APD (helm keselamatan) sebagai bentuk loyalitas sebuah Perusahaan pada implementasi K3 di dalam tempat kerja. Disamping itu simbol atau simbol K3 biasa terpasang pada beberapa dokumen K3, poster, rambu-rambu atau papan nama pada Perusahaan sebagai sisi dari loyalitas Perusahaan pada K3 di lingkungan tempat kerja. Karena ada K3 diharap keselamatan dan kesehatan beberapa karyawan masih tetap jadi perioritas khusus di dalam bekerja.

Senin, 02 Agustus 2021

Kategorisasi Api (Dalam Istilah Tipe-Jenis Kebakaran)


Dalam artikel mengenai APAR disebut beberapa jenis bahan pemadam yang terdapat didalamnya. Di artikel berikut kita akan pelajari mengenai kategorisasi api dalam kebakaran. Dengan begitu kita dapat tentukan tipe APAR yang mana seharusnya kita pakai. sepatu safety wajib di gunakan saat sedang bekerja diluar ruangan.


Api ialah reaksi kimia berantai yang mengikutsertakan proses oksidasi (kebakaran) yang cepat sekali. Dibutuhkan tiga komponen untuk memacu api, yakni ; ada bahan bakar, oksigen (O2),dan panas. Reaksi berantai api akan terjadi jika ke-3 komponen ini datang pada keadaan dan pembagian yang akurat.


Untuk menahan atau mematikan kebakaran, cukup hanya memutuskan salah satunya mata rantai reaksi api (ELIDE FIRE) dengan memakai APAR. Langkah ini membuat penghambat di antara oksigen dan sumber bahan bakar.


Serbuk kimia kering (Dry chemical) ialah bahan pemadam yang paling fleksibel dan banyak diterapkan untuk mematikan kelas api A, B, dan C yang disebut 98% kategorisasi kebakaran yang muncul secara umum.


KLASIFIKASI API DALAM KEBAKARAN


1. API KEBAKARAN KELAS "A"

Api kelas "A" - "API BIASA" ialah tipe yang umum pada kasus kebakaran. Api ini terjadi akibatnya karena benda padat yang terbakar, misalkan kayu, kain, karet, plastik dll.


Di saat pada keadaan terbakar, bahan tipe kategorisasi "A" ini terus akan bereaksi alami pembakaran dan terus akan berpijar sepanjang tiga elemen dari fire triangle (panas, bahan bakar, oksigen) ada. Untuk mematikan api tipe ini bisa memakai APAR berbahan dry chemicals atau CO2.


2. API KEBAKARAN KELAS "B"

Kategorisasi kebakaran kelas "B" disebabkan karena zat cair yang memiliki sifat gampang terbakar atau bahan bakar gas. Api tipe ini ikuti skema fire triangle (ada panas, bahan bakar, oksigen). Pemakaian APAR yang memiliki kandungan material dasar air tidak dibolehkan untuk mematikan api tipe ini, karena bisa menebarkan bahan bakar hingga api secara automatis akan turut menebar dan membakar ke tempat lain.


Langkah yang paling efisien untuk mematikan kebakaran tipe "B" ini dengan memakai APAR yang tidak memakai air sebagai bahan pemadamnya, yakni APAR berbahan dry chemicals.


3. API KEBAKARAN KELAS "C"

Api kelas "C" - yakni api yang disebabkan karena kebakaran karena berlangsungnya korsleting listrik. Pada kasus ini jaringan listrik yang alami korsleting memercikkan bunga api yang menyulut beberapa benda disekelilingnya hingga mengakibatkan berlangsungnya kebakaran.

Jalinan arus pendek (korsleting) bisa disebabkan karena beragam jenis hal, seperti pemakaian beban listrik yang berlebihan, pemakaian kabel listrik yang tidak sesuai dengan spesifikasi, dan akibatnya karena perlengkapan electronic yang alami korsleting.

Kebakaran kelas "C" ini menjadi sangat beresiko di proses pemadamannya, karena harus memakai APAR / bahan pemadam api yang tepat. Jika proses pemadaman memakai air atau bahan pemadam yang memiliki sifat konduktor, karena itu bisa mengakibatkan arus listrik mengucur lewat air ke badan pemadam kebakaran, selanjutnya ke bumi.

Pada kasus kebakaran yang terhitung dalam kelompok kelas "C" ini sudah telah mengakibatkan banyak kematian, banyak petugas pemadam kebakaran / pemakai APAR yang tidak mengetahui pemicu berlangsungnya kebakaran itu, hingga tersengat arus listrik. Pada kategorisasi api tipe ini pemadaman dilaksanakan dengan memakai bahan Karbon dioksida (CO2), Dry chemicals, atau HCFC.

Bila pada keadaan genting, baking soda dapat dipakai untuk mematikan kebakaran seperti tipe "C" ini.


4. API KEBAKARAN KELAS "D"

Api kelas "D" - yakni api yang disebabkan karena kebakaran karena benda logam yang menetes/terbakar. Pada kasus kebakaran ini memerlukan pemadam kebakaran kelas berat yang cuman dapat disiapkan oleh pasukan pemadam kebakaran. Ini karena kategorisasi api "D" sebagai kelas kebakaran dengan kekuatan membakar yang kuat, dan memerlukan zat pemadaman yang kuat juga.


5. API KEBAKARAN KELAS "K"

Api kelas "K" - yakni api yang disebabkan karena kebakaran dari tugas dapur. Pada kasus ini, pemanasan yang berlebihan/akibatnya karena keteledoran manusia mengakibatkan terbakarnya minyak dan bahan masakan lain yangmengandung minyak, hingga bisa berefek menyebar pada perlengkapan di tempat dapur.


Pada kategorisasi kelas "K" ini berlainan dengan kelas "B", karena kekuatan bakar lebih rendah dari kelas "B", tetapi tetap mempunyai potensi mengakibatkan berlangsungnya kebakaran. Pakai APAR dengan bahan dry chemicals untuk kebakaran kelas ini.


Dengan mengenali beberapa jenis api kebakaran ini, mudah-mudahan menjadi tutorial untuk Anda saat sebelum tentukan APAR yang tepat.


Pilih APAR secara benar, supaya aman di saat lakukan proses pemadaman api

Kamis, 22 Juli 2021

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD atau PPE) PADA PARA PEKERJA


Ada banyak metode yang bisa dilaksanakan dalam mengontrol bahaya pada tempat kerja untuk turunkan tingkat kecelakaan karena kerja, yakni:

sepatu safety wajib di gunakan saat sedang bekerja diluar ruangan.


Engineering kontrol, yakni dengan menambah beragam perlengkapan dan mesin yang bisa kurangi bahaya dari sumbernya. Misalnya ialah pemakaian exhaust dan sistem sirkulasi untuk meminimalkan bahaya debu atau gas. Namun pengaturan dengan sistem engineering kontrol memerlukan dana yang besar.

Administrative kontrol, yakni dengan membuat beragam proses kerja terhitung peraturan management dalam implikasi K3. Maksudnya ialah supaya karyawan bekerja sesuai perintah yang telah diputuskan sehinggan kecelakaan atau kekeliruan kerja bisa dijauhi. Terhitung di dalam adminstarsi kontrol yakni dengan sediakan alat perlindungan diri (APD) atau personnel pertective equipment (PPE) untuk tiap karyawan yang terpajan dengan bahaya pada tempat kerja.

Metode yang lain bisa dipakai untuk pengaturan bahaya ialah Inherently Safer Alternatif Metode, di mana metode ini mempunyai empat taktik pengaturan bahaya, yakni:

Minimize; yakni dengan meminimalisir tingkat bahaya dari sumbernya dengan kurangi jumlah penggunaan atau volume penyimpanan dan proses.

Substitue; yakni dengan menukar bahan yang beresiko sama yang kurang beresiko. Misalnya hádala memakai metode water base sebagai alternatif solven base. Water base semakin aman dan ramah lingkungan dibanding solven base.

Moderate; Kurangi bahaya dengan turunkan fokus bahan kimia yang dipakai. Misalnya ialah memakai bahan kimia dengan fokus yang lebih rendah hingga tingkat bahaya pajanannya jadi lebih rendah.

Simplify; Kurangi bahaya dengan membuat prosesnya jadi lebih simpel hingga lebih gampang di kontrol.

Semua metode pengaturan itu bisa dilaksanakan secara bertepatan, karena tidak ada satu metodepun yang benar-benar dapat turunkan bahaya dan risiko sampai pada status 0, maknanya beberapa karyawan masih besar peluangya terpajan pada bahaya di tempat kerja. Karena itu sebagai pertahanan dan pelindungan paling akhir untuk karyawan dengan memakai APD.


Berdasar Undang-Undang RI No. satu tahun 1970 jika pengurus atau pimpinan tempat kerja berkewajiban sediakan alat perlindungan diri (APD/PPE) untuk beberapa karyawan dan beberapa karyawan berkewajiban menggunakan APD/PPE dengan benar dan tepat. Arah dari implementasi Undang- Undang ini ialah membuat perlindungan kesehatan karyawan itu dari resiko bahaya pada tempat kerja. Tipe APD/PPE yang dibutuhkan dalam beragam aktivitas kerja di industri benar-benar bergantung pada aktivitas yang sudah dilakukan dan tipe bahaya yang terkena.


Kesadaran beberapa karyawan akan pemakaian alat perlindungan diri (APD) dalam bekerja rupanya masihlah benar-benar rendah. Berdasar penemuan dari survey yang penulis kerjakan semenjak tahun 2004 hingga saat ini banyak diketemukan kekeliruan dan kekurangan dalam memakai APD di beberapa perusahaan baik lokal atau yang bertaraf international (saksikan diagram). Ada dua aspek terpenting yang melatarbelakangi permasalahan ini yakni rendahnya tanggung-jawab manajemen pada kesehatan serta keselamatan karyawan dan rendahnya tingkat kesadaran beberapa karyawan dalam memakai APD.




Management sebagai wakil dari pemegang saham atau pemilik perusahaan seutuhnya bertanggungjawab atas kesehatan serta keselamatan karyawan pada tempat kerja dengan sediakan tempat kerja yang aman dan alat perlindungan diri yang ideal. Tetapi pada realitanya management perusahaan masih tempatkan kesehatan serta keselamatan karyawan diurutan bawah dari rasio fokus dari satu program perusahaan khususnya jika sudah terkait dengan bujet keuangan. Sebagai imbas dari hal itu beberapa karyawan cuman diberi APD seadanya tanpa menimbang tingkat bahaya pada tempat kerja yang ditemui tiap hari, tidak memperoleh training yang memenuhi berkenaan kesehatan serta keselamatan kerja pada tempat kerja serta ada perusahaan yang menyengaja membodohi beberapa karyawan dengan menjelaskan tugas yang mereka kerjakan tidak berpengaruh pada kesehatan karyawan atau mungkin tidak beresiko. Adabeberapa argumen classic yang selalu disampaikan oleh faksi management tehadap beberapa karyawan dalam pengadaan APD yakni:


Bujetnya terlampau besar, keuangan perusahaan tidak sanggup memodalinya.

APD yang ada telah memenuhi karena banyak beberapa perusahaan lain memakai APD yang serupa, Walau sebetulnya APD itu tidak penuhi standard yang dipersyaratkan.

Tingkat paparan masih di bawah nilai tingkat batasan (NAB).

Tidak di referensikan oleh induk perusahaan.

Keadaan semacam ini telah berjalan sekian tahun dan tidak ada permasalahan.

Dengan alasan-alasan itu pada akhirnya beberapa karyawan dipaksakan terima APD seadanya atau bahkan juga tanpa APD dalam bekerja (saksikan diagram).




Dalam beragam survei yang sudah dilakukan di dapatkan banyak beberapa perusahaan yang telah sediakan APD yang baik sekali bagi beberapa karyawan, bahkan juga ada banyak perusahaan yang sediakan APD terlalu berlebih atau over spec untuk beberapa karyawan. Tetapi permasalahan yang ditemui oleh faksi management ialah rendahnya tingkat kesadaran beberapa karyawan dalam memakai APD secara betul sepanjang bekerja. Banyak karyawan yang main kucing-kucingan dengan supervisor atau manajer dalam memakai APD. Dalam beberapa dialog dengan beberapa karyawan dan berdasar pengamatan penulis diketemukan beberapa argumen akan rendahnya kesadaran beberapa karyawan akan pemakaian APD, yakni:


Ketidak nyamanan dalam pemakaian APD sepanjang bekerja. Ini sebagai argumen yang terbanyak disampaikan oleh beberapa karyawan. Ketidak nyamanan di sini salah satunya ialah panas, berat, berkeringat atau lembab, sakit, pusing, sesak dan lain-lain.

Berasa jika tugas itu tidak beresiko atau berpengaruh pada kesehatannya. Khususnya untuk beberapa karyawan yang telah sekian tahun lakukan tugas itu.

Kesalah pahaman pada peranan APD karena minimnya pengetahuan akan peranan dan manfaat APD.

APD menggangu kelacaran dan kecepatan tugas.

Sulit memakai dan menjaga APD.

Hal yang lain diketemukan dalam survei ini ialah pemakaian APD yang tidak pas atau sesuai paparan bahaya yang ditemui. Ini karena minimnya pengetahuan atau info mengenai APD dan tipe atau keadaan bahaya yang ditemui. Banyak beberapa perusahaan yang jual APD tidak memberinya info atau pelatihan yang ideal mengenai pemakaian, peranan, tipe, program, perawatan APD dan imbas kesehatan penggunaan APD.


Jika APD dipakai secara betul dan sesuai detail yang di tentukan, karena itu tingkat kecelakaan dan sakit karena kerja segera dapat dikurangkan. Pengurangan tingkat kecelakaan dan sakit karena kerja akan tingkatkan keproduktifan kerja hingga perusahaan akan jadi lebih sehat. Untuk capai ini karena itu beberapa kondisi berikut harus tercukupi:


Ada loyalitas dari management membuat perlindungan karyawan, satu diantaranya dengan sediakan APD yang sesuai standard.

Ada peraturan/proses/WI yang atur pemakaian APD untuk karyawan.

Ada pelatihan secara reguler mengenai tata langkah pengenalan risiko, pengaturan risiko dan pemakaian APD.

Ada program komunikasi untuk tingkatkan awareness pekerjang dalam memakai APD seperti reguler rapat, poster, stiker dan singnage.

Karyawan ketahui secara baik bahaya-bahaya yang ada pada tempat kerja.

Karyawan ketahui secara baik imbas kesehatan dari pajanan bahaya-bahaya itu.

Karyawan ketahui secara baik beberapa cara pengaturan bahaya itu.

Karyawan memperoleh APD yang sesuai pajanan bahaya yang ditemui.

Karyawan secara stabil dan betul memakai APD di saat lakukan tugas.

Karyawan menggunakan APD secara benar dan tepat sepanjang bekerja.

Hazards


Berdasar macamnya, bahaya bisa dikelompokkan atas:


1. Primary Hazards


Bahaya fisik, misalkan yang terkait dengan perlengkapan seperti bahaya listrik.

Bahaya kimia, misalkan yang terkait dengan material/ bahan seperti antiseptik, aerosol, insektisida, dan sebagainya.

Bahaya biologi, misalkan yang terkait dengan makhluk hidup yang ada di lingkungan kerja seperti bakteri serta virus.

Bahaya psikososial, misalkan yang terkait faktor sosial psikis atau organisasi pada tugas dan lingkungan kerja yang bisa memberikan imbas pada faktor fisik dan psikis pekrja. Misalnya skema kerja yang tidak teratur, waktu kerja yang di luar waktu normal, beban kerja yang melewati kemampuan psikis, pekerjaan yang tidak berfariasi, situasi lingkungan kerja yang terpisah atau terlampau ramai dan lain-lain beberapaya. (Djunedi, 2007)

2. Secondary hazard (bahaya sekunder)


Secondary hazard atau disebutkan bahaya sekunder ialah bahaya yang ada sebagai karena berlangsungnya hubungan di antara beberapa komponen tugas (yang bisa juga berperan untuk sumber primary hazard). Hubungan ini kerap kita sebutkan sebagai tugas/ mekanisme kerja (Djunedi, 2007).


Pengaturan Hazards

Pengaturan resiko akan tergantung di tingkat/ derajat resiko yang ada. Secara umum pengaturan resiko bisa dipisah atas:


1. Pengaturan engineering


Pengaturan resiko dengan langkah ini misalkan dengan lakukan peralihan design mekanisme kerja, penempatan machine-guarding, dan lain-lain.


2. Pengaturan administratif


Pembikinan standar operating procedure (SOP), penataan waktu gilir kerja (shift work), perputaran, dan sebagainya

Training

Pemakaian alat perlindungan diri

Secara umum program safety yang sudah dilakukan di perusahaan bisa dikelompokkan atas dua sisi besar yakni:


Mekanisme Management Keselamatan (safety)

Program tehnis operasional

Alat Pelinding Diri (APD)


Pengertian APD dalam HSE peraturan ialah semua perlengkapan yang membuat perlindungan karyawan sepanjang bekerja terhitung baju yang perlu dipakai di saat bekerja, perlindungan kepala (helmet), sarung tangan (gloves), perlindungan mata (eye protection), baju yang memiliki sifat reflektive, sepatu, perlindungan pendegaran (hearing protection) dan perlindungan pernafasan (masker).


Kamis, 15 Juli 2021

5 Panduan Dasar Keselamatan Bekerja dengan Memakai Derek (Crane)


Pemakaian crane untuk menuntaskan pekerjaan pengangkatan beberapa barang berat di cakupan kerja industri dan konstruksi sangat penting. Atas kebutuhan itu, operasionalisasi crane perlu perhatian selanjutnya supaya terbebas dari resiko kecelakaan kerja yang serius. Karena, crane yang dipakai secara asal-asalan tanpa konsentrasi keselamatan bisa mencelakakan karyawan bahkan juga lokasi kerja tersebut. Berikut 5 panduan keselamatan dalam pemakaian crane yang penting jadi perhatian:

Sepatu Safety proyek Terbaik bisa menjadi solusi yang terbaik untuk kamu.

Yakinkan perlengkapan crane cuman dioperasionalkan oleh karyawan yang penuhi persyaratan dengan sertifikasi dan jam training yang sama sesuai

Pemakaian crane untuk beberapa alat berat memerlukan pengetahuan khusus untuk bekerja dengan aman. Itu penyebabnya komponen penting keselamatan adalah memastikan jika pegawai yang memakainya mempunyai ketrampilan yang akurat. Operator bukan hanya harus ketahui perlengkapan luar dan dalam, tapi mereka harus juga eksper dalam semua proses keselamatan yang akurat.

Check perlengkapan dan muatan saat sebelum operasionalisasi alat pengangkat.

Operator harus memerhatikan perlengkapan yang dipakai saat sebelum menjalankan alat pengangkat. Bila perlengkapan nampaknya hancur atau aus, itu harus langsung diperbaiki. Disamping itu, muatan harus dicheck untuk pastikan jika beban tidak melewati batasan perlengkapan.

Yakinkan karyawan lapangan tidak ada di tempat operasi crane dan tidak ada di bawah beban saat perlengkapan sedang dioperasionalkan.

Karyawan lapangan harus kerap diingatkan untuk jaga batasan aman dari dari wilayah operasi crane. Ini adalah perlakuan penangkalan yang penting diperkokoh saat apel pagi keselamatan harian dan rencana operasi crane dari jarak jauh hari. Karena, tempat kerja yang aman ialah tanggung-jawab seluruh orang.

Yakinkan saat yang mencukupi sudah didistribusikan untuk pemakaian crane supaya tidak tergesa-gesa dalam menuntaskan pekerjaan. Menggunakan APD hal yang harus di lakukan agar tetap safety.

Pemicu umum kecelakaan ialah kelalaian. Ini kerap datang dari karyawan yang coba ambil jalan singkat atau tergesa-gesa menuntaskan pekerjaannya karena saat yang ada tidak memenuhi. 


Menggunakan APD hal yang harus di lakukan agar tetap safety. Seperti sepatu safety, kacamata safety, helm, seragam dan lain sebagainya.

Evaluasi daftar check atau kartu keselamatan saat sebelum menjalankan crane.

Operasionalisasi crane yang paling sulit memungkinkannya ada proses keselamatan yang terlupa. Karena itu, memberinya semua pegawai kartu atau daftar check yang menguraikan prosedur keselamatan jadi penting. Pegawai harus didorong untuk mengevaluasi kartu keselamatan saat sebelum mereka mengawali tiap tugas.Konsentrasi keamanan dan keselamatan dalam operasionalisasi crane yang pas harus sama di mana saja. Tanpa konsentrasi pada operasi yang aman, semua tipe alat berat bisa jadi lebih dari sekedar kewajiban saja, tanpa faedah. Selamat mengaplikasikan 5 panduan dasar itu.


Selasa, 06 Juli 2021

Pilih Sepatu Safety yang Pas Untuk Tugas Lapangan

Untuk beberapa karyawan, khususnya yang bekerja di atas lapangan seperti pada project pembangunan sampai di pabrik, pelindung diri saat kerja penting. Alat Perlindungan Diri (APD) diharuskan dipakai oleh tiap karyawan, bahkan juga untuk ke sawah sekalinya. Sepatu Safety proyek Terbaik bisa menjadi solusi untuk kamu.



Ada banyak peralatan yang terhitung APD, diantaranya perlindungan kepala yang terbagi dalam topi pengaman atau helm, kacamata pengaman, masker, penutup telinga, respirator dan sebagainya yang tentu saja dipakai dalam beragam kebutuhan atau tipe tugas. Seterusnya, ada pula alat perlindungan badan, seperti apron, jas, pakaian perlindungan dan lain-lain.


Alat Tehnik komplet

Nach, tidak kalah keutamaan ialah perlindungan kaki. Perlindungan kaki yang paling bermanfaat untuk karyawan lapangan, apa saja tipe kerjanya. Dimulai dari petani yang bekerja di sawah, sampai karyawan di project pembangunan dan lain-lain. Perlindungan kaki atau sepatu safety umumnya berupa boots dengan perlindungan yang optimal didalamnya. Sepatu boots dengan pelindungan optimal benar-benar dibutuhkan dalam beragam tugas yang memerlukan perlindungan yang optimal pada kaki, seperti bekerja di tambang, industri, pabrik, bangunan, sawah, pabrik berbahan kimia dan lain-lain.


Tentu saja, sepatu yang Anda butuhkan perlu nyaman dipakai. Pertama kali, Anda yakinkan dahulu jika ukuran dari sepatu itu cocok di kaki Anda. Jauhi sepatu yang kebesaran, sepatu yang terlalu kecil. Sepatu yang ukuran tidak cocok barusan justru nanti akan membuat Anda kesusahan saat bekerja.


Safety Shoes by Krisbow

Seterusnya, upayakan sepatu yang Anda pakai tidak demikian berat. Perlu kita kenali jika sepatu safety boots, umumnya semakin lebih berat dibandingkan sepatu biasa. Tentu saja, selainnya ukuran semakin besar, sepatu safety mempunyai bahan yang dipakai membuat perlindungan kaki secara baik. Tidak itu saja, berbahan tebal. Tetapi, Anda dapat pilih sepatu yang cukup nyaman di kaki Anda dengan dasar beratnya. Upayakan sepatu yang Anda tentukan tidak kurang berat dari 2 kg, supaya Anda dapat terus bergerak secara nyaman dan bebas saat bekerja.


Kualitas dan Ketahanan Sepatu

Hal yang lain perlu Anda pikirkan saat sebelum beli sepatu safety boots untuk Anda ialah kualitas dan ketahanan. Parameter untuk kualitas ialah berbahan dan tehnologi yang dipakai untuk pembikinan sepatu itu. Jika memang perlu, tehnologi yang dipasangkan dalam sepatu itu dapat menjadi bahan pemikiran. Menggunakan APD hal yang harus di lakukan agar tetap safety. Seperti sepatu safety, kacamata safety, helm, seragam dan lain sebagainya.


Sepatu dengan bahan PVC, rubber dan kulit bisa jadi Anda pikirkan. Namun, untuk karyawan lapangan seperti pertambangan, tambang minyak, pabrik kimia, bangunan dan lain-lain, akan cocok jika Anda memakai sepatu dengan bahan dasar PVC itu. Bahkan juga, sepatu dengan PVC Injection Technology menjadi opsi tepat untuk Anda.


Safety Boots PVC

Tidak itu saja, sepatu yang Anda tentukan mempunyai ketahanan yang extra. Supaya sepatu itu sanggup membuat perlindungan kaki Anda secara baik, tentu saja Anda membutuhkan sepatu yang dapat membuat perlindungan sepatu tersebut, kan? Dalam kata lain, sepatu yang Anda pakai perlu tahan pada minyak, asam, alkalis, sampai beberapa zat yang lain peluang tumpah ke sepatu itu. Jika Anda pilih sepatu berkualitas rendah, karena itu bisa saja beberapa zat itu justru menyerap dan berkenaan kaki Anda.


Disamping itu, bahan sepatu itu pun tidak tipis, hingga jika terjadi gesekan dengan sepatu itu, tidak langsung terserang kulit. Walau tidak pilih sepatu berbahan yang tipis, tidak berarti sepatu yang Anda tentukan ialah sepatu dengan bahan kasar dan tebal. Sepatu yang terlampau tebal tentu saja akan berat dan merepotkan Anda saat bekerja. Tidak itu saja, bahan yang kasar dan berat akan mencelakakan kaki Anda, karena Anda bisa jadi lecet sampai cedera.


Dalam beragam peluang, Anda kemungkinan mendapati sepatu safety plus tambahan besi pada bagian dalam. Besi itu dapat jadikan sepatu Anda lebih kuat, bertahan lama dan kuat. Pasti dapat Anda pikirkan menjadi opsi tepat. Tetapi, jauhi sepatu dengan bahan kulit jika Anda bekerja di lokasi yang lembab dan kemungkinan berjumpa cairan. Sepatu dengan bahan karet atau plastik menjadi opsi terbaik.


Sisi sol sepatu seharusnya dibuat berbahan rubber berkualitas tinggi. Tentu saja, Anda perlu lakukan pengujian, apa outsole dari sepatu itu licin atau mungkin tidak. Jika licin, seharusnya jauhi, sebab bisa menyebabkan hal yang jelek untuk Anda. Akan baik pilih sepatu dengan outsole yang bisa mencekram medan yang diinjak secara baik. Karena, selainnya kurangi risiko tergelincir, jadikan performa Anda lebih bagus dan nyaman.


Anda dapat menimbang merek terkenal untuk pilih produk terbaik. Merek terkenal umumnya akan pilih dan memisah tiap produk saat sebelum ditawarkan. Tentu saja, tiap produk perlu penuhi standard kualitas yang diaplikasikan merek itu sebelumnya terakhir ditawarkan. Akan baik jika produk yang Anda tentukan datang dari merek yang paling dipercaya. Salah satunya merek yang paling dipercaya misalkan Petrova yang telah lama dikenali sebagai produsen beberapa bahan APD berkualitas. Tentu saja, harga akan sebanding lewat produk yang bakal Anda peroleh. Tetapi, harus cermat, karena janganlah sampai beli barang mahal tetapi kwalitasnya justru buruk.


Maka janganlah lupa jagalah diri Anda dengan safety boots terbaik yah. Langkah yang diuraikan di atas tentu saja menjadi dasar Anda untuk memperoleh sepatu berkualitas.


Selasa, 27 April 2021

6 Tipe Sepatu Boots yang Buat Performamu Semakin Modis

Bersamaan perubahan dunia mode sepatu boots mulai dipakai dalam bermacam jenis rutinitas


Kecuali baju dan tas, sepatu sebagai salah satunya mode poin sebagai favorite beberapa wanita. Masalahnya tidak cuman dilihat sebagai alas kaki saja, kehadiran sepatu sekarang jadi poin utama yang bisa mendukung performa. Sepatu Safety proyek Terbaik bisa menjadi acuan untuk kamu sebelum membeli sepatu.


Boots adalah tipe sepatu yang banyak disukai wanita karena mode dan bentuknya yang bermacam lucu.


Sepatu yang sama dengan watak koboi ini sebelumnya dipakai membuat perlindungan kaki dari air, lumpur, dan salju karena design sepatunya yang bisa tutupi sampai mata kaki. Tetapi, bersamaan perubahan dunia mode sepatu boots mulai dipakai dalam bermacam jenis rutinitas.


Dari bermacam tipe boots, kamu dapat sesuaikan mode yang mana sesuai stylemu. Berikut enam tipe boots yang harus kamu kenali, supaya tidak salah tentukan!


1. Chelsea boots

Chelsea boots datang dengan tinggi semata-mata kaki dan umumnya mempunyai karet samping. Kalaulah tidak, beberapa mode chelsea boots diperlengkapi dengan ritsleting. Dari sisi bahan, kamu dapat pilih chelsea boots bermaterial kulit, suede sampai beludru. Sepatu boots tipe ini mempunyai mode yang sederhana. Tidaklah aneh bila banyak yang jadikan chelsea boots sebagai sepatu setiap hari.


2. Knee length boots

Boots dengan panjang selutut ini akan memberikan kesan-kesan kaki yang lebih panjang dan ramping. Sepatu tipe ini benar-benar cocok dipadankan dengan rok selutut atau gaun. Tetapi, perlu berhati-hati ketika menentukan knee length boots. Jauhi pilih sepatu yang mempunyai detil horizontal sebab bisa memunculkan kesan-kesan kaki yang lebih pendek. Tentukan sepatu knee length boots yang mempunyai tumit untuk memunculkan kesan-kesan menawan dan stylish. Sepatu safety wajib di miliki untuk mereka yang bekerja di area berbahaya.


3. Brogue boots

Sepatu boots ini benar-benar gampang kamu jumpai di mana saja. Modenya yang sederhana sanggup memberi penampilan yang fashionable dan cool. Boots tipe ini pas kamu solid padukan dengan semua jenis outfit.


4. Sock boots

Keunikan dari sock boots ialah sisi lingkar sepatu yang bugar pada kaki. Sock boots sendiri datang dengan hak tebal, tetapi kamu dapat menjumpai sock boots tipe kitten heels dengan hak di bawah lima cm. Boots ini akan terlihat elok jika dipadankan dengan rok pendek atau midi dress.


5. Open toe boots

Boots satu ini mempunyai kesan-kesan feminin bila diperbandingkan dengan tipe boots yang lain. Sesuai namanya, open toe boots datang dengan design sisi ujung yang terbuka. Open toe boots pas buat kamu yang ingin memberi kesan-kesan tidak begitu berat pada performa. Kamu dapat dengan gampang mengombinasikannya dengan dress dan tote bag bila ingin tampil lebih feminin.


6. Over-the-knee-boots

Sebagai tipe boots yang cukup nyleneh untuk penggunaan setiap hari. Sepatu boots ini mempunyai tinggi sampai melewati lutut, bahkan juga sampai capai 1/2 paha. Karena panjang sepatu ini cukup mengundang perhatian, karena itu seharusnya saat kenakan boots tipe ini pakailah baju yang simpel dan tidak begitu ramai.